Dampak Negatif Teknologi bagi Moralitas Anak dan Peran Orang tua dalam menyikapinya.
Dewasa ini seringkali kita tidak menyadari betapa pentingnya perhatian khusus orang tua bagi anak kita, bahkan sering membiarkan anak menggunakan handphone, komputer, PS dan lain sebagainya berjam-jam tanpa memperhatikan dampak negatifnya terutama bagi moralitas atau psikologisnya di kemudian hari.
Beberapa dampak perilaku anak yang muncul akibat teknologi tersebut adalah :
1. Anak menjadi malas
Artinya anak mengabaikan kebutuhan akan pendidikan yang sebenarnya hal yang sangat perlu ditanamkan sejak dini.
Orang tua buktikan sendiri anak cenderung jadi sulit belajar , kurang peka terhadap lingkungan sekitar karena didalam pikiran anak tersebut adalah game dan game.
Dampak buruk tersebut biasa kita sebut dengan kecanduan atau ketagihan, hal tersebut juga bisa berdampak kepada nilai akhir (raport) anak tesebut.
Orang tua buktikan sendiri anak cenderung jadi sulit belajar , kurang peka terhadap lingkungan sekitar karena didalam pikiran anak tersebut adalah game dan game.
Dampak buruk tersebut biasa kita sebut dengan kecanduan atau ketagihan, hal tersebut juga bisa berdampak kepada nilai akhir (raport) anak tesebut.
2. Anak menjadi manja
Dalam hal ini anak merasa fasilitas-fasilitas di rumahnya banyak sehingga menyebabkan dia menjadi manja.
Terlalu memanjakan anak juga tidak boleh dilakukan artinya orang tua sering mengikuti kemauan anaknya, misalnya seorang anak minta dibelikan laptop atau komputer sebelum waktunya.
Hanya karena anak tersebut menangis lalu dibelikan oleh kita laptop atau komputer tersebut, moral anak jadi berubah karena dia menggangap orang tuanya selalu memenuhi kemauannya dengan alasan yang mudah.
Terlalu memanjakan anak juga tidak boleh dilakukan artinya orang tua sering mengikuti kemauan anaknya, misalnya seorang anak minta dibelikan laptop atau komputer sebelum waktunya.
Hanya karena anak tersebut menangis lalu dibelikan oleh kita laptop atau komputer tersebut, moral anak jadi berubah karena dia menggangap orang tuanya selalu memenuhi kemauannya dengan alasan yang mudah.
3. Anak cenderung keras dan memberontak dengan orang tua
Artinya anak berani melawan orang tua ketika orang tua menyarankan atau mengajarkan dan memerintahkan untuk melakukan sesuatu yang memang harus dilakukan.
contoh kecil :
contoh kecil :
Anak disuruh mandi atau makan pada ketika waktunya. Kemudian jawab anak nanti dan nanti.
lalu orang tua mengabaikan hal tersebut dan dianggap biasa dan biasa pada akhirnya anak cenderung tidak bisa menghormati orang tua atau orang-orang sekitarnya.
karena kesibukkan dan keasikkan bermain gadget anak menjadi marah dan memberontak kepada orang tuanya, anak menilai bahwa bermain gadget lebih penting dari perintah dan nasehat orang tua.
lalu orang tua mengabaikan hal tersebut dan dianggap biasa dan biasa pada akhirnya anak cenderung tidak bisa menghormati orang tua atau orang-orang sekitarnya.
karena kesibukkan dan keasikkan bermain gadget anak menjadi marah dan memberontak kepada orang tuanya, anak menilai bahwa bermain gadget lebih penting dari perintah dan nasehat orang tua.
4. Anak susah beradaptasi dengan lingkungan sekitar
Anak menjadi susah beradaptasi karena anak keasikan bermain handphone dan menggagap dia tidak perlu teman bermain pada saat itu.
karena anak tersebut senang sendirian maka lama-kelamaan anak tersebut cenderung susah beradaptasi karena sikap egois yang menguasainya.
serta cenderung dijauhi teman-temannya sehingga anak tersebut sulit memahami perilaku atau sifat-sifat orang yang ada dilingkungan sekitar.
karena anak tersebut senang sendirian maka lama-kelamaan anak tersebut cenderung susah beradaptasi karena sikap egois yang menguasainya.
serta cenderung dijauhi teman-temannya sehingga anak tersebut sulit memahami perilaku atau sifat-sifat orang yang ada dilingkungan sekitar.
5. Anak jadi lebih tahu tentang orang dewasa sebelum waktunya
Kurangnya pengawasan dari orang tua, seperti kita ketahui sekarang ini internet meyajikan hal-hal berkonten dewasa yang tidak pantas dilihat anak yang menyebabkan moral anak menjadi rusak dan dapat melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.
Perubahan sikap dan perilaku juga dapat dilihat dari kehidupannya sehari-hari
Menyikapi hal tersebut diperlukan peran orang tua yaitu :
1. Orang tua harus menanam nilai-nilai agama dan kedisiplinan kepada anak
2. Orang tua harus keras tapi juga penuh kasih sayang kepada anak artinya kedua hal tersebut seimbang
3. Orang tua harus lebih ekstra memperhatikan atau mengawasi anak-anaknya terutama tentang teknologi
4. Orang tua juga harus mendengar keluhan serta memberi solusi yang tepat kepada anak artinya masuk akal dan tepat sasaran
5. Orang tua juga harus meluangkan waktunya untuk anak diwaktu senggang misalnya mengajak anak refresing atau liburan sambil memberikan edukasi agar anak tidak merasa jenuh
6. Orang tua juga harus membatasi anak menggunakan teknologi artinya begini anak boleh mengunakan handphone atau laptop dan sebagainya tapi orang tua harus selalu mengingatkan anaknya untuk belajar dan memberi pengarahan agar anak tahu bahwa kewajibannya sebagai pelajar sehingga setiap PR(Pekerjaan Rumah) yang diberikan oleh gurunya disekolah dikerjakannya serta mengingat kembali apa yang sudah diajarkan disekolah
7. Orang tua juga perlu menanamkan nilai-nilai sosial dan cara pergaulan yang baik kepada anak dengan teman-teman dan lingkungan sekitarnya
Demikian Dampak teknologi bagi moralitas anak dan peran orang tua dalam kehidupan sehari-hari, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi orang tua, terimakasih.
Silahkan Berkomentar JJJ
Jangan lupa dibagikan ya JJ
0 Response to "Dampak Negatif Teknologi bagi Moralitas Anak dan Peran Orang tua dalam menyikapinya."
Post a Comment